Rabu, 17 Februari 2016

gangguan berbahasa gagap bicara yang berada di alahan panjang kab solok

TUGAS PSIKOLINGUISTIK
Tentang
GANGGUAN BERBAHASA GAGAP BICARA
YANG BERADA DI ALAHAN PANJANG KABUPATEN SOLOK
Description: logo warna OK
 






DOSEN PEMBIMBING: SILVIA MARNI, M. PD

DISUSUN OLEH
1.      EFNIDA
2.      DILLA EMILIA
3.      LIDYA ANGGRAINI
4.      RIZKY MAULANA M.

SESI: A 2013


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2015



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Gangguan Berbahasa Gagap Berbicara Yang Berada di Alahan Panjang Kabupaten Solok”.
Adapun tujuan utama penulis dalam membuat laporan penelitian ini yaitu untuk melengkapi tugas matakuliah Psikolinguistik semester V Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Sumatera Barat.
Dengan tersusunnya makalah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Dosen pembimbing Psikolinguistik Silvia Marni, M. Pd.
2.      Teman-teman sesi A 2013
Demikianlah laporan penelitia ini kami susun dan kami sebagai penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.Untuk itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan dimasa yang akan datang. 


                                                                                                Padang, Desember 2015

                                                                                                            Penulis




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang................................................................................................ 1
B.     RumusanMasalah........................................................................................... 2
C.     Tujuan Penelitian ...........................................................................................  2
D.    Manfaat Penelitian ........................................................................................  2
E.     Metode Penelitian .........................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN
GANGGUAN BERBAHASA GAGAP BICARA
A.    Pengertian Gagap Bicara ...............................................................................  3
B.     Macam-Macam Gagap Bicara .......................................................................  4
C.     Penyebab Gagap Bicara ................................................................................  5
D.    Tanda-Tanda Gagap Bicara ..........................................................................  6
E.     Cara Menghilangkan Gagap Bicara ..............................................................  7
BAB III HASIL TEMUAN DAN ANALISIS
A.    Identitas gagap bicara ...................................................................................  10
B.     Analisis gagap bicara .....................................................................................  10
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................................... 13
B.     Saran  ............................................................................................................  14
DAFTAR PUSTAKA



 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Berbahasa merupakan proses mengomunikasikan bahasa tersebut. Proses berbahasa sendiri memerlukan pikiran dan perasaan yang dilakukan oleh otak manusia untuk menghasilkan kata-kata atau kalimat. Secara teoritis proses berbahasa dimulai dengan enkode semantik, enkode gramatika dan enkode fonologi. Enkode semantik dan enkode gramatika berlangsung dalam otak, sedangkan enkode fonologi dimulai dari otak lalu diteruskan pelaksanaannya oleh alat-alat bicara yang melibatkan sistem syaraf otak bicara. Ketiga enkode tersebut berkaitan dalam kegiatan produksi bahasa seseorang, yang juga berkaitan erat dengan hubungan antara otak dan organ bicara seseorang.
Manusia yang normal fungsi otak dan alat bicaranya tentu dapat berbahasa dengan baik. Namun, mereka yang memiliki kelainan fungsi otak dan alat bicaranya, tentu mempunyai kesulitan dalam berbahasa, baik produktif maupun reseptif (menerima tanggapan dari orang lain). Jadi, kemampuan berbahasa terganggu.
Gangguan-gangguan berbahasa tersebut sebenarnya akan sangat mempengaruhi proses berkomunikasi dan berbahasa. Banyak faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan adanya gangguan berbahasa, kemudian faktor-faktor tersebut akan menimbulkan gangguan berbahasa. Maka dari itu, dalam makalah ini akan dijabarkan gangguan berbahasa yang dialami manusia yaitu salah satunya berbicara gagap berserta faktor-faktor yang menyebabkannya.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan maka penulis mengambil permasalahan dan merumuskannya dalam pertanyaan yakni: “Apa faktor yang menyebabkan terjadinya berbicara gagap pada Bapak Asrul (Ajo) dan Bapak Safril?”
C.     Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang kami lakukan ini adalah :
1.      Untuk mengetahui tentang orang gagap.
2.      Untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah psikolinguistik.
3.      Untuk mengetahui faktor penyebab orang gagap bicara dan mencari solusinya untuk mengatasi gagap.

D.    Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang kami lakukan ini adalah :
1.      Bisa berpedoman bagi orang yang melakukan penelitian tentang orang gagap.
2.      Mengetahui faktor-faktor penyebab seseorang gagap dalam berbicara.

E.     Metode
Metode yang saya lakukan untuk mengetahui orang gagap bicara ini adalah dengan melakukan wawancara. Wawancara yang saya lakukan ini untuk lebih tahu informasi yang jelas.




BAB II
PEMBAHASAN
GANGGUAN BERBAHASA GAGAP BICARA
A.    Pengertian Gagap Bicara
Tertahan-tahan, tertegun-tegun tidak lancar ketika berbicara (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Gagap adalah gangguan bicara dimana suara, suku kata, atau kata-kata diucapkan berulang atau berkepanjangan sehingga mengganggu aliran normal berbicara. Sekitar 100% orang dewasa gagap, dimana 80% laki-laki dan 20% perempuan.
Dari hasil berbagai penelitian yang melibatkan sampel dalam jumlah besar, fenomena bicara gagap ini lebih banyak terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 4:1. Hal tersebut juga sering bersifat "datang dan pergi", artinya dua minggu hilang, kemudian muncul lagi. Apabila itu adalah ketidaklancaran normal (normal disfluency) yang berarti bahwa meskipun kelancaran itu adalah penyimpangan tetapi penyimpangan itu adalah hal yang normal pada anak-anak. Bahkan kita orang dewasa juga masih melakukan pengulangan dalam kondisi tertentu, asumsi utamanya adalah anak sedang berusaha menggunakan bentuk-bentuk baru dari bahasa yang dikuasainya yang memerlukan kemahiran mengeluarkan bunyi atau makna yang baru.
Bentuk pengulangan tersebut dapat berupa bunyi (m-m-m-mama), suku kata (ma-ma-ma-mama), kata (mama-mama-mama mau mana?), frasa (mama mau-mama mau-mama mau mana?), bunyi memanjang (mmmmmm....mama), kesulitan start (...................mama), dan pause yang sering dan tidak menentu.
Gagap adalah berbicara yang kacau karena sering tersendat-sendat, mendadak berhenti, lalu mengulang-ulang suku kata pertama, kata-kata berikutnya, dan setelah berhasil mengucapkan kata-kata itu kalimat dapat diselesaikan (Abdul Chaer, 2003: 153). Gagap adalah gangguan bicara atau kesalahan dalam ucapan dengan cara mengulang-ulang bunyi, suku kata atau kata, atau pengulangan konsonan dan suku kata secara spasmodic (terjadi pengejaan).
Dapat disimpulan bahwa, gagap berbicara merupakan gangguan bicara dan bahasa dimana aliran bicara normal (lancar) merupakan pengulangan sering terganggu oleh suara atau suku kata, perpanjangan kata-kata atau frasa dan penyumbatan aliran udara.
B.     Macam-macam Gagap Bicara
a.       Gagap perkembangan
Ketidaksingkronan emosi anak yang mengebu-gebu dan pengaturan alat bicara biasanya terjadi pada anak usia 2-4 tahun. Kondisi  gagap  pada  periode usia  2-4  tahun merupakan  keadaan  yang  masih  wajar  terjadi  sebagai bagian  dari  proses perkembangan bicara anak. Gagap biasanya muncul karena kontrol emosinya yang  masih  rendah  dan  antusiasme  anak  untuk  mengemukakan  ide-idenya belum  dibarengi  dengan  kematangan  alat  bicaranya.  Sementara  pada  anak remaja  biasanya  disebabkan  karena  rasa  kurang  percaya  diri  dan  kecemasan akibat perubahan fisik, mental dan sosial yang sedang dialaminya.
b.      Gagap sementara
Gagap yang disebabkan faktor psikologis biasanya terjadi pada anak usia 5-8 tahun. Umumnya  disebabkan  oleh  faktor  psikologis, misalnya  anak  mulai  memasuki  lingkungan  baru  yang  lebih  luas,  seperti lingkungan  sekolah  dan  pergaulan, sehingga  anak  memerlukan  waktu  untuk menyesuaikan diri baik secara mental maupun sosial.

c.       Gagap menetap
Gagap yang tidak ada upaya atau ikhtiar disembuhkan seumur hidup. Biasanya  lebih  banyak disebabkan  oleh  faktor  kelainan  fisiologis  alat  bicara  dan  akan  terus berlangsung, kecuali dibantu dengan terapi wicara (speech therapy).
C.     Penyebab Gagap Bicara
Hal-hal yang dianggap mempunyai peranan dalam menyebabkan terjadinya kegagapan itu:
1.      Faktor-faktor “stress” dalam kehidupan berkeluarga.
2.      Pendidikan anak yang dilakukan secara diktator, dengan membentak-bentak, serta tidak mengizinkan anak berargumentasi dan membantah.
3.      Adanya kerusakan pada belahan otak (hemisfer) yang dominan.
4.      Faktor neurotik famial (Abdul Chaer, 2003: 153-154).
Kegagapan adalah disfasia yang ringan (Sidharta dalam Abdul Chaer, 2003: 154). Selanjutnya, kegagapan ini lebih sering berjadi pada kaum laki-laki daripada kaum perempuan, dan lebih banyak pada golongan remaja daripada golongan dewasa (Chauchard dalam Abdul Chaer, 2003: 154).
Gagap bicara disebabkan banyak faktor antara lain faktor biologis, sosiologis, dan  psikologis. Selanjutnya akan dibahas satu persatu sesuai dengan literatur yang ada.
a.       Faktor Biologis
1.      Kelahiran Prematur atau riwayat kelahiran bayi yang lahir prematur biasanya mengalami kerusakan mental. Sering pertumbuhan jiwa dan jasmaninya tertunda atau mengalami kelambatan.
2.      Genetik terjadi ketika ada garis keturunan yang membawa presdiposisi rentan terhadap serangan gagap bicara. Gangguan saraf atau neorologis terdapat gangguan pada kordinasi dari fungsi motorik untuk berbicara.
b.      Faktor Sosiologis
1.      Lingkungan keluarga yang disebabkan tekanan psikologis dari keluarga.
2.      Lingkungan masyarakat yang terasa asing sehingga membuatnya tertekan.
3.      Faktor Psikologi umumnya karena ketidakmatangan emosi seseorang atau kelambanan perkembangan emosi seseorang.
D.    Tanda-tanda Gagap Bicara
Sebenarnya gagap tidaknya seorang anak sudah bisa dideteksi sejak fase true speech (bicara benar) di usia 18 bulan. Kegagapan ini akan tampak jelas di usia 4-5 tahun  karena  pada usia ini seharusnya perkembangan bahasa anak sudah baik, pemahamannya  sudah  bagus,  pembentukan  kalimat,  bahasa  ekspresif,  dan kelancaran  bicaranya  juga  sudah  bagus,  serta  sosialisasi  anak  pun  sudah  lebih luas.
Kondisi  gagap  pada  anak  bervariasi  dari  yang  ringan  sampai  berat.  Pada gagap yang berat, selain sulit atau bahkan tak mampu mengucapkan kata dengan huruf awal b, d, s, dan t. Huruf b, d, s, t adalah huruf yang membutuhkan tenaga pada saat mengucapkannya dan justru kata-kata yang diawali dengan huruf itulah yang sering mengalami gangguan pengucapan pada penderita gagap.
Penderita  gagap  umumnya  juga  sering  diikuti  oleh  gerakan  berulang  pada bagian tubuh yang tak bisa dia kendalikan. Namanya tics, yang terjadi pada wajah atau  gerak-gerak  kecil  pada  bagian  punggung  yang  berulang  dan  tak  terkendali. Gerakan  ini  merupakan  representasi  perjuangan  dari dalam  dirinya  yang  berat untuk dapat berbicara lancar. Napasnya pun relatif lebih cepat. Serangan gagap ini dapat terjadi setiap saat dan pada situasi-situasi tertentu seperti harus berbicara di hadapan orang-orang yang dianggapnya memiliki kelebihan daripada dirinya.
Sementara  pada  gagap  yang  ringan,  anak  dalam  keadaan  tertentu  dapat bicara  normal   dan  lancar  saat  sedang  sendiri,  berbisik,  menyanyi,  dan  diantara orang-orang  yang dia anggap lebih rendah posisi atau usianya dibanding dirinya. Serangan  gagap  bisa  dialami  bila  ia  merasa  malu,  rendah  diri  atau  terlampau menyadari kondisi dirinya.
Secara  umum  tanda-tanda  kegagapan  yang  harus  diwaspadai  oleh  orang tua maupun  guru  menurut  Dr.  Ehud  Yairi,  Ph.D.  dari  Department  of  Speech  and Hearing Science, Universitas Illinois, Amerika Serikat adalah sebagai berikut :
a.       Mengulang-ulang bunyi lebih dari dua kali, seperti i-i-i-ini.
b.      Anak tampak tegang dan berjuang untuk bicara (tampak dari otot-otot wajah, terutama di sekitar mulut).
c.       Nada suara mungkin naik seiring pengulangan
d.      Kadang suara anak seperti tercekat, udara atau suara tertahan selama beberapa detik.
e.       Jika anak  mengalami  kegagapan  dalam  10%  lebih pembicaraannya,  maka kegagapannya dianggap cukup parah.
E.     Cara menghilangkan gagap
Ada 7 teknik yang bisa dilakukan untuk membantu seseorang menghentikan gangguan bicara gagap, yaitu:


1.      Mengidentifikasi penyebabnya
Meskipun terkadang sulit menentukan penyebab pastinya, tapi dengan mengidentifikasi pola yang mendasarinya bisa membantu seseorang mengatasi gangguan ini. Untuk mengatasinya cobalah berlatih artikulasi kata saat sedang sendiri dengan menggunakan bantuan cermin.
2.      Berbicara pelan-pelan
Teknik ini adalah salah satu metode yang dipraktekkan untuk menghentikan gagap. Dengan berbicara pelan-pelan akan membantu seseorang membentuk kata-kata dalam pikirannya, sehingga bisa mengurangi stres dan dapat mengucapkan kata dengan benar. Jika praktek ini sering dilakukan, maka lama kelamaan gagap akan semakin menurun dan bisa berbicara lebih lancar dan cepat.
3.      Menyanyikan kata-kata
Meski belum ada alasan yang bisa diidentifikasi, kebanyakan orang yang gagap tidak menghadapi masalah tersebut saat sedang bernyanyi. Karenanya metode bernyanyi bisa digunakan untuk membantu menghentikan gagap. Cobalah untuk berbicara dengan cara menyanyi, menambahkan beberapa irama pidato memungkinkan orang untuk berkonsentrasi dan menjaga kata-kata yang akan diucapkannya.
4.      Bernapas dalam-dalam
Jika pemicu gagap adalah stres, maka bernapas dalam-dalam bisa membantu mengurangi stres. Latihan pernapasan bisa membantu menenangkan dan mengurangi tekanan, serta pernapasan yang benar dapat memberi waktu jeda antara kata-kata.

5.      Membaca dengan suara keras
Latihan membaca dengan suara keras saat sedang sendiri bisa membantu mengatasi gagap. Latihan ini secara tidak sadar dapat memberikan seseorang waktu untuk berkonsentrasi pada pengucapannya.Latihan ini juga memberikan nilai tambahan dengan membantu meningkatkan kosa kata, sehingga memberikan kemampuan untuk mengganti kata-kata yang sulit menjadi lebih sederhana.
6.      Berpikirlah positif
Pemikiran ini merupakan salah satu hal yang penting, karena dengan berpikiran positif bisa memberikan keberanian dalam mengatasi kesulitan berbicara dan membantu mencapai tujuan. Hal lain yang penting untuk diingat adalah banyak orang yang bisa bebas dari masalah gagap.
7.      Melakukan terapi jika tak mampu mengatasi sendiri
Jika tidak mampu mengatasinya sendiri, cobalah untuk mencari bantuan profesional. Terapis akan memberikan program-program yang harus dilalui untuk menghentikan gagap.







BAB III
HASIL TEMUAN DAN ANALISIS
A.    Identitas penderita gagap bicara
a.       Data penderita gagap bicara I
Nama                     : Asrul (Ajo)
Jenis kelamin         : Laki-laki
TTL                       : Alahan Panjang, 26 Juli 1978
Anak ke                 : 2
Agama                   : Islam
Alamat                  : Riak danau, Alahan Panjang kabupaten Solok
Pekerjaan               : Tani

b.      Data penderita gagap bicara II
Nama                     : Safrial
Jenis kelamin         : Laki-laki
TTL                       : Muaro labuah, 4 April 1960
Anak ke                 : 1
Agama                   : Islam
Alamat                  : Riak danau, Alahan Panjang kabupaten Solok
Pekerjaan               : Tani

B.     Analisis gagap bicara
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di lapangan tepatnya di Nagari Riak Danau, Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Pada hari sabtu tanggal 7 November 2015. Menjadi subjek penelitian yaitu seorang petani Bapak Asrul akrabnya dipanggil Ajo. Bekerja sebagai petani, di kebun beliau penuh dengan cabe, kentang, bawang, dan jeruk. Dari  observasi  yang  dilakukan,  kasus  ini  memang  mempunyai  masalah kegagapan.  Ia sering mengulang-ulang kata  dan kesulitan  mengucapkan huruf-huruf tertentu ketika berbicara. Dia mengalami salah satu gangguan berbicara yaitu gagap bicara. Beliau orang yang periang, dan suka bercanda. Saat kami mewawancarai beliau, setiap kata yang beliau ucapkan membuat kami tertawa, sikapnya yang hangat dan membuat kami mudah akrab dengan beliau. Beliau juga mempunyai percaya diri yang tinggi, tidak merasa malu meskipun beliau bicara tidak lancar.
Menurut Orang terdekatnya Bapak Ajo menderita gagap bicara sejak beliau kecil, anak seusia beliau telah lancar berbicara tapi beliau tidak seperti anak lainnya, kata yang diucapkannya diulang-ulang dan tidak lancar. Belum pernah mendapatkan bantuan baik medis maupun psikologis dari gangguan berbahasa gagap bicara yang dideritanya. Bapak Ajo termasuk kepada orang yang mengalami gagap menetap, gagap yang tidak ada upaya atau ikhtiar disembuhkan seumur hidup. Biasanya  lebih  banyak disebabkan  oleh  faktor  kelainan  fisiologis  alat  bicara  dan  akan  terus berlangsung, kecuali dibantu dengan terapi wicara (speech therapy).
Di pandang dari faktor penyebab gagap bicara yaitu pada faktor fisiologis yang berkaitan dengan masalah genetik, orang tua dari subjek observasi yang dilakukan memberikan keterangan bahwa ayah kandung dari si penderita juga mengalami gagap bicara yang juga dideritanya sejak kecil dan itu berlangsung sampai sekarang. Serta keponakan laki-laki beliau yang berusia 8 tahun juga mengalami gangguan berbahasa gagap bicara dan ini juga dideritanya sejak kecil juga masih gagap bicara sampai saat sekarang ini.
Kami mendapatkan dua subjek penelitian, selain Ajo kami juga bertemu dengan Bapak Safrial beliau juga menderita penyakit gagap. Beliau bekerja sebagai petani dan supir. Beliau gagap bicara apabila beliau berbicara didesak, cemas, bicara cepat dan bercerita, maka apa yang dibicarakannya kata demi kata akan diulang-ulang. Tapi ketika bicara pelan dan tak banyak bercerita beliau bicara seperti orang normal tak terlihat gagapnya. Saat kami wawancarai beliau bicaranya seperti orang normal, karena satu pertanyaan dan satu jawaban dari beliau tak ada umpan balik. Maka kami tidak melihat kegagapan bicaranya.
Menurut keterangan istrinya, bapak akan gagap ketika bicaranya didesak, cemas dan bicara panjang lebar. Bapak Safril tergolong pada Gagap sementara, karna jenis gagap mata ini terjadi diatas 5-8 tahun, dan bukan merupakan penyakit keturunan, dan jenis gagap ini bisa diobati dengan terapi yang rajin. Bapak dulu pernah bercerita kalau awal beliau gagap disebabkan oleh trauma, ketakutan, kecemasan yang berlebih pada saat beliau diganggu oleh preman yang memperolok-olok beliau. Sehingga beliau ketakutan sampai menangis tersedu-sedu, setiba di rumah ditanya oleh kedua orang tuanya. Beliau menjawab sambil menangis tersedu-sedu sehingga apa yang dikatakan tidak jelas dan terputus-putus kata demi kata, serta diulang-ulang. Sejak saat itu, ketika beliau cemas, didesak untuk bicara dan bicara panjang lebar beliau gagap bicara hingga saat sekarang ini.  











BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Gagap  merupakan  suatu  gangguan  bicara  dimana  aliran  bicara  terganggu tanpa  disadari  dengan  adanya  pengulangan  dan  pemanjangan  suara,  suku  kata, kata  atau  frasa,  serta  jeda  atau  hambatan  tak  disadari  yang  mengakibatkan gagalnya  produksi  suara.  Kalau  dalam  komunikasi,  gagap  merupakan  salah  satu gangguan irama kelancaran (disritmia) dalam tatanan ujaran.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, Bapak Ajo termasuk kepada orang yang mengalami gagap menetap, gagap yang tidak ada upaya atau ikhtiar disembuhkan seumur hidup. Biasanya  lebih  banyak disebabkan  oleh  faktor  kelainan  fisiologis  alat  bicara  dan  akan  terus berlangsung, kecuali dibantu dengan terapi wicara (speech therapy). Faktor penyebab Ajo menderita gagap bicara tergolong kepada faktor fisiologis yaitu berkaitan dengan masalah genetik atau gangguan organis. Sebab ayahnya sudah lebih dahulu dan sekarang keponakan atau anak dari adik perempuannya juga mengalami gagap bicara.
Bapak Safrial beliau juga menderita penyakit gagap. Saat kami wawancarai beliau bicaranya seperti orang normal, karena satu pertanyaan dan satu jawaban dari beliau tak ada umpan balik. Maka kami tidak melihat kegagapan bicaranya.  Menurut keterangan istrinya, bapak akan gagap ketika bicaranya didesak, cemas dan bicara panjang lebar. Bapak Safril tergolong pada Gagap sementara, karna jenis gagap mata ini terjadi diatas 5-8 tahun, dan bukan merupakan penyakit keturunan, dan jenis gagap ini bisa diobati dengan terapi yang rajin. Bapak dulu pernah bercerita kalau awal beliau gagap disebabkan oleh trauma, ketakutan, kecemasan yang berlebih pada saat beliau diganggu oleh preman yang memperolok-olok beliau. Sehingga beliau ketakutan sampai menangis tersedu-sedu, setiba di rumah ditanya oleh kedua orang tuanya. Beliau menjawab sambil menangis tersedu-sedu sehingga apa yang dikatakan tidak jelas dan terputus-putus kata demi kata, serta diulang-ulang. Sejak saat itu, ketika beliau cemas, didesak untuk bicara dan bicara panjang lebar beliau gagap bicara hingga saat sekarang ini. 
Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa gagap seperti berbicara dengan tempo yang lamban, bernyanyi, berbicara keras-keras di depan cermin dan sering membaca al-quran.
B.     Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kami menyarankan kepada pembaca agar tidak memcemooh orang yang gagap bicara. Ketika kita berada diantara orang yang menderita penyakit gagap, sebaiknya kita menjadi teman atau sahabat baginya. Jika kita menjadi orang yang dekat bagi mereka, maka kita akan menjadi tahu apa yang sebenarnya mereka rasakan. Dengan demikian, orang yang menderita penyakit gagap akan menjadi orang yang merasa diperhatikan. Dengan itu mereka tidak akan merasa menjadi canggung untuk bercampur dengan masyarakat. Kepada yang mempunyai penyakit gagap, cobalah untuk lebih tenang dalam berbicara serta mencoba terapi yang bisa menghilangkan penyakit gagap nya tersebut.
Semoga laporan penelitian orang gagap ini bisa bermanfaat bagi pembaca serta menjadi referensi atau pun contoh apabila pembaca melakukan penelitian tentang orang gagap. Laporan penelitian ini masih banyak terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun dalam merangkai kata, maka dari itu kami mohon kritik dan saran untuk ke depannya lebih baik.


LAMPIRAN
Foto bersama Bapak Asrul (Ajo)



DAFTAR PUSTAKA

Adek Thia. 30 September 2011. Artikel: Pengeliminir Gagap Bicara, (Online),        (http://pengeliminirgagapbicara.blogspot.com/2011/09/pengeliminir-gagap-bicara.html, diakses 14 November 2015).
Chaer, Abdul. 2003. Psikolinguistik Kajian Teoritik. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.
http://mediaonlinenews.com/kesehatan/7-teknik-mengobati-gagap
Jatmiko. 19 Oktober 2010. Artikel: Gangguan Berbahasa, (Online), (http://micocaem89.blogspot.com/2010/10/makalah-psikolinguistik.html, diakses 14 November 2015).
Joko Kusmanto. 30 September 2003. Artikel: (Balita Anda) Permasalahan Gagap, (Online), (http://www.mail-archive.com/balita-anda@balita-anda.com/msg15866.html, diakses 15 November 2015).
Rohmad. 2012. Tips-menyembuhkan gagap. (http://rohmad.net/2012/12/17/tip-menyembukan-gagap/.html, 30 November 2015 ).
Ruth Novasari. 24 September 2009. Artikel: Gagap pada Anak (Penyebab dan Terapinya), (Online), (http://16happyday.blogspot.com/2009/09/gagap-pada-anak-penyebab-dan-terapinya.html, diakses 30 November 2015).